Postingan

Temukan Aku Dalam Sesalmu

Perangai hati meriuh,  tentang asa yang sudah nelangsa.  Pelik pun menindas dengan terik yang tak pernah kandas. Hoi puan, apa kabar? Tuan merindu walau terpaku dalam risau. Tuan tahu tentang hal yang membuat puan bersedu. Namun, tuan tak tahu apa yang seharusnya di tunaikan. sukma, rasa, karsa Melebur sedemikian rupa Tercipta perisa tak terlupa Mungkinkah ini hampa yang sudah terbiasa? Pada akhirnya aku menyesal akan apa yang telah aku perbuat.  hilangnya dua orang yang ku anggap kerabat.  Maaf akan selalu tersemat.  Kuharap keajaiban selalu melekat. 

Dihujam Kemunca

"Sejak itu tuhan sebut kita sia sia" Sedih memang, Namun puan, apa yang telah kita perbuat? Apakah hanya sebuah beranda? Yang terus bergulir dan dilupakan Aku dingin terlentang, Menatap langit biru mendung Termenung, entah kenapa Jikalau kau merana maka aku merasa tercela, pikir kemunca pun sukma tenang  Namun, wahai puan apakah ini dapat bertahan sampai kemunca? Dan wahai kemunca apakah akan seperti bunga tidur yang indah? Ganjalan pun tak kalah bersua  Ribuan tlah menjadi angan angan dosa Memberatkan! Tetapi Radikalmu pun meringankan. Lantas apakah akhirnya sukacita melanglang sia sia? PT 4 https://rudisetiawanmasadepan.blogspot.com/2020/10/temukan-aku-dalam-sesalmu.html

Abstraksi hati

"Bahkan lara pun kalah olehnya"   Ungkapan yang tak bisa diartikan. ku ucapkan banyak hal dalam diam, disaat menunggu yang tidak pasti.  Banyak sekali yang ingin ku ceritakan padamu wahai pelita hati,  Namun tubuhmu seolah mengusir didukung oleh hati yang seakan akan kecewa tanpa kejelasan.  Aku ingin menceritakan sejuta cerita suka maupun duka tetapi sekali lagi secara tak langsung kau membuat keinginan itu tersipu malu ataukah hanya aku yang cemburu secara tak wajar?  Hai pelita hati Tolong lah rasakan keanehan yang ku buat! Dan temani aku! PT.3   https://rudisetiawanmasadepan.blogspot.com/2019/11/sejak-itu-tuhan-sebut-kita-sia-sia.html?m=1

masa depan?

                     Pepatah mengatakan "Sepandai pandainya tupai melompat ia akan jatuh juga", ya mungkin memang benar, mau sekeras apapun atau seberat apapun kamu berusaha menjadi profesional, disaat kamu profesional, kamu tetap akan merasakan kegagalan, namun satu hal yang pasti kegagalan itu akan menjadi proses keberhasilan, hanya saja jika kamu melanjutkan usaha mu.             Mungkin banyak faktor yang membuat kita terhalang untuk melanjutkan, salah satunya mood, mood merupakan sesuatu yang menggambarkan suasana hati seseorang,                          Mood ku sekarang sedang buruk, bukan berarti karena aku gagal dalam berusaha, tetapi mood ku hancur ketika aku gagal untuk mencoba bercanda dan bermain bersamamu, kemudian aku malah melihat dia bercanda dengan lainnya, mood yang hancur membuat kita terhalang untuk melanjutkan usaha untuk berhasil. lalu apakah yang harus dilakukan? Terus berjuang tanpa melihat mood? Robotkah itu? Atau aku harus menghilang diantara bu